Good evening readers,
Hari ini aku mau share pengalamanku mengikuti international
conference. Apa sih pentingnya conference, dan kenapa sih aku ikutan? Kuy!
1.
Latar Belakang
Aku adalah mahasiswa rata-rata, nggak
pinter, tapi ya nggak bodo-bodo amat. Alhamdulillah untuk kelulusan, IP ku
diatas 3,5. Kalau di kampus lain, cumlaude bisa diraih hanya dengan memiliki
IPK diatas 3,5 tapi di kampusku TIDAK. Banyak
hal yang harus diraih untuk gelar cumlaude, salah satunya adalah publikasi
jurnal. Publikasi jurnal bisa dua cara :
a.
Melalui lembaga/universitas
Kita tinggal ngirim abstrak/full paper ke universitas/lembaga yang menerbitkan
jurnal, kalau si lembaga/universitas setuju, kita dapet Letter of Attepcance
(LoA) Ã
cumlaude. Gampang, simple, ga perlu banyak duit, tapi tidak ada pengalaman
b.
Melalui conference
Harus mencari conference baik nasional/internasional yang ada embel-embel
call for paper. Untuk conference
nasional biayanya antara 500.000-1.000.000, sedangkan conference internasional
antara 1.000.000 sampai tak berhingga. Ribet, proses panjang, mahal, tapi pengalaman super
Awalnya aku pengen masukin ke conference
nasional yang diadakan oleh UIN di Riau, namun dosen pembimbing memintaku untuk
masukin ke intl conference yang kebetulan diadain oleh kampus. Awalnya aku
ragu, karena intl conference ga boleh asal, sedangkan aku merasa penelitianku
sangat rata-rata. Akhirnya dengan niat dan nekat, aku ikut ISCLO (nama intl
conference nya).
2. Persiapan
Hal yang aku persiapkan pertama adalah
paper. Aku translate paper ke bahasa
inggris, lalu menyesuaikan dengan format yang sudah ditentukan oleh panitia
ISCLO. Lalu aku kirimkan ke panitia (langsung full paper, bukan abstrak). Paper bisa dibaca disini Paper Nindina
3. Pengumuman
penerimaan
Beberapa minggu kemudian melalui email,
paperku dinyatakan diterima, dengan revisi yang tidak terlalu banyak Alhamdulillah. Setelah aku keterima ISCLO, beberapa hari kemudian aku dapet LOA bahwa paperku keterima di Bangkok, Thailand. Awalnya pengen ikut, tapi rejeki orang tua belum ada, next time, jika Allah mengijinkanku kembali dengan kondisi yang jauh lebih mendukung, insyaallah, jalan ibadah untuk akademik kayak gini bakal terbuka lebih lebar. File LOA dan hal-hal yang harus direvisi di jurnal bisa dilihat disini LOA Bangkok dan LOA Bandung
4. Revisi
Setelah mendapatkan daftar apa saja yang
harus direvisi, proses revisi aku lakukan. Panitia memberi waktu 3 hari untuk
revisi. Setelah itu aku kirimkan kembali ke panitia. Setelah itu, beberapa
minggu kemudian panitia meminta file powerpoint yang akan aku gunakan untuk
presentasi, yasudahlahyaaa dengan sisa sisa tenaga akhirnya terkirim juga file
ppt. setelah itu proses pembayaran.
5. The
day
Hari
yang ditunggu tiba. Demi menyambut hari conference, aku sampai sakit satu
minggu (krisis kepercayaan diri menghadapi presentasi, takut salah kostum,
menakutkan segala hal buruk, naudzubillah). Temanku, Dwiyan, juga mengalami hal
yang sama. Beliau sampai 2 kali ke rumah sakit, dengan kasus yang sama hahaha
lol.
Baju
yang digunakan adalah baju formal. Laki-laki menggunakan batik, cewek juga sih.
Tapi tamu-tamu atau researcher yang dari luar Indonesia mengenakan jas. Aku menggunakan
blazer batik, dress hitam, pashmina ima merah yang membuatku tampak bulat dan
berisi seperti cakwe.
Tamu yang datang adalah para dosen, mahasiswa S2, para
peneliti dari perusahaan Indonesia dan dari luar negeri, serta mahasiswa luar
negeri. Posisiku disana adalah sebagai participant yang memiliki tingkat
pendidikan terendah. Can you imagine it? So beautiful, right? Merasa orang
paling bodoh wkwkwk.
Aku
dan Dwiyan berangkat dari kos jam 7an (pagi) by Uber. Lalu sampe di hotel
kira-kira jam 8.15an. disana sudah tersedia photobooth, makanan, dan penerima
tamu. You know lah, mataku kemana dulu, ke photobooth. Tapi nggak, aku sama
dwiyan registrasi dulu. Saat registrasi, kami mendapatkan barang-barang ini :
Selain
itu, kami juga mendapatkan perdana telkomsel dan kupon untuk photobooth. Photobooth
di handle oleh PT Pos Indonesia, jadi foto hasil dari di fotoin di photobooth
adalah PERANGKO. Kualitasnya dari
skala 1-5, nilainya 2.
Acara
setelah conference adalah PRESENTASI.
Udah deh tuh, jantung nggak karu-karuan. Berdetak nggak mengikuti partitur yang
biasanya dimainkan.
a. Presentasi
at my room
Aku dan dwiyan
berbeda jam presentasi, karena kita beda bidang penelitian. Aku mendapatkan
giliran awal untuk presentasi. Di ruanganku ada 8 paper, setiap paper antara
1-3 peneliti. Giliranku presentasi adalah nomor 6. Presentasi yang harusnya 15
menit, dipotong menjadi hanya 5 menit. Sebagian besar presenter tidak bisa
menyelesaikan presentasinya, aku hanya presentasi sampai bab 4 awal, lalu
moderator memberikan tambahan waktu 3 menit untuk melanjutkan presentasi. Karena
presentasi terlalu singkat, sehingga materi tidak dapat disampaikan dengan
baik, alhasil tidak ada audience yang
bertanya tentang penelitianku.
Oh iya, saat
presentasi, aku menggunakan pointer sendiri, dan juga mengajukan file
presentasi terbaru yang telah aku edit dan sesuaikan.
b. Presentasi
at dwiyan’s room
Giliran selanjutnya
adalah presentasi nya dwiyan. Karena jumlah paper di kelompok dwiyan hanya 6
orang, maka moderator memberikan waktu 10 menit bagi para presenter untuk
presentasi. 10 menit jauh lebih membuat materi yang disampaikan tersampaikan
dengan baik. Banyak presenter yang berhasil menyelesaikan presentasinya dengan
nada yang enak dan materi yang “ng+kena = ngena”. Tapi, dwiyan juga nggak selesai,
dia hanya selesai sampai bab 4, lalu diberi tambahan waktu oleh moderator untuk
menyampaikan kesimpulan. Dwiyan tidak mendapatkan pertanyaan dari audience,
namun dari moderator langsung.
6. Pertanyaan
yang muncul saat presentasi
Berdasarkan pengamatanku
saat presentasi, pertanyaan yang muncul diantaranya :
-
Apa hubungan hasil penelitian anda dengan
kondisi di sektor pemerintahan?
-
Apakah anda melakukan riset kecil sebelum
penelitian ini?
-
Mengapa anda memilih teori tersebut?
Tidak seperti di
kelas yang bertanya untuk tujuan menjatuhkan,
dalam conference sebagian besar penanya memberikan solusi terhadap
tanggapan dari pertanyaan yang mereka ajukan. Itu adalah the best part
menurutku. Professional banget
sih, maklum lah isinya mahasiswa-mahasiswa S2 atau baru lulus S2, para dosen,
para researcher yang udah berpengalaman, pokonya intinya sekali lagi, aku
paling tolol disana kayanya.
7. Best
paper dan best presenter (dan doorprize)
Setelah presentasi
berakhir, diumumkanlah best paper dan best presenter. Best paper adalah orang
internal Telkom, lalu mahasiswa dari Malaysia, lalu satu lagi mahasiswa dari
universitas mana gitu (pokonya dalam negeri). Best presenternya ada 2 orang Indonesia
sama satu orang internal Telkom.
Dwiyan yang
sangat berharap dapet doorprize, tapi malah aku yang dapet wkwkwk. Alhamdulillah,
rejeki tidak tertukar. Doorprize nya apa? Ini dia
Setelah acara selesai, panitia mengumumkan bahwa jurnal akan terbit pada pertengahan November, insyaallah. Jurnalnya apa? Nama jurnalnya susah, jadi lupa wkwkwk yang jelas sih Scopus ada.
Di hari itu full english ya. jadi dari awal sampe akhir pake bahasa inggris, presentasi in english (ga ada penerjemah) wkwkwk
Oke, that’s all readers.
Kesimpulannya adalah : Terus berusaha. Buktikan bahwa kemampuan itu bisa diasah, duit bisa dicari, dan
Allah tu selalu ada.
Berbagi sama orang lain. Sharing hal-hal yang bermanfaat (bukan materi yang difoto
terus diupload, apalagi ibadah). Sharing achievement kalian, kasih tips dan trick
biar kalau orang lain mengalami hal itu akan memberikan manfaat yang lebih. Achievement
bukan kesombongan, tapi pencapaian diri yang sangat penting buat di share
karena semua orang punya kesempatan yang sama buat achievement itu. Meskipun menurut kalian ini adalah hal yang sederhana dan tidak patut dibanggakan, tapi bagiku yang merasakan, ini luar biasa :D
Semangat skripsi ya teman-teman, kalau
butuh bantuan insyaallah sebisaku aku bantu.
Ayo saling mengingatkan dalam kebaikan,
saling menegur saat atau hendak berbuat kesalahan.
Good
luck readers
Saya akan present paper saya lg 3 minggu...aaya dr malaysia, saya tak bagus dlm penguasaan bhasa inggeris, apa yg harus saya lakukan ?
BalasHapussangat inspiratif sekali. sukses terus dalam bidang akademik
BalasHapusCerita pengalaman yg menarik, terima kasih sharingnya. Buat saya yg mau presentasi secara online di era pandemi ini. Hatur nuwun.
BalasHapus