Jangan Bangga dengan Kesibukan : [BUKAN TEORI] Sebuah Patahan Pemikiran Logis

www.keepcalm-o-matic.co.uk


Berawal dari perkataan seorang dosen yang sangat membekas hingga saat ini.
Kamu adalah orang yang logis
Orang logis itu :
1. Nggak gampang percaya
2. Keras kepala
3. Perfectionist

Setelah mencari berbagai referensi, ya, akhirnya aku percaya kalo aku emang logis banget. Untuk memutuskan satu hal, aku pasti punya banyak pertimbangan. Punya proporsi. Misal, harus punya pacar yang 40% ganteng 50% agama kuat, dsb. Semua dipertimbangkan. Kalo kata temen, aku memikirkan segala hal. Bahkan hal kecil yang aku pikirin bisa jadi masalah karena menjadi hal yang aku besar-besarin wkwkwk

Beberapa masa yang lalu aku patah hati #eeeeaaaaa

Akhirnya aku melampiaskan seluruh kekecewaan sama kesibukan. Aku cari kesibukan kesana kemari. Mulai dari aslab, asdos, ikut lomba, ngerjain skripsi, sampai akhirnya badan nggak sanggup.
Bukan hal yang bodoh kita melampiaskan kekecewaan dengan kesibukan, tapi menjadi hal yang sangat tolol ketika mengesampingkan kesehatan.

Bangga banget ketika sibuk. Ditanya orang-orang pasti jawabannya sibuk, ngerjain ini, ngerjain itu, tapi pada hakikatnya itu tidak membuat kita lebih baik dimata orang lain.
Jangan bangga karena kesibukan, tapi banggalah ketika kamu bisa meluangkan waktu untuk orang yang kamu sayang di sela-sela kesibukanmu.

Ketika sibuk, banyak hal terabaikan, so many things. Contohnya sholat (aku jadi lebih mengulur-ulur waktu buat sholat), keluarga (jadi ga pernah telfon), sahabat (nggak pernah lagi nongkrong bareng sekedar minum teh di warkop).
Mungkin pada awalnya orang-orang akan mengira kita orang yang produktif, cerdas, bisa memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. Tapi lambat laun kita akan jauh dari dunia sosial terdekat. Lingkungan terdekat akan menjauh. Sahabat yang membutuhkan pertolongan tidak akan lagi datang ke kita karena tau jawaban kita adalah : maaf, aku sibuk. Padahal sahabat kita sedang sangat membutuhkan campur tangan kita.

Contoh realnya adalah :
Aku menghabiskan waktu SMP dan SMA ku di sekolah dan tempat les (ketika teman-temanku sibuk bermain, mengekspresikan diri dengan teman sebaya mereka). Alhasil ketika aku masuk kuliah, teman-temanku, bahkan tetanggaku tidak tau kalau aku merantau. yang mereka tau adalah aku kalau pulang selalu malem. [pertama kali ngerti rasanya miris, sedih :'( ]
Hal itu membuat aku kurang disukai ketika tiba-tiba aku hadir dalam sebuah acara. mereka menganggap aku tidak pernah ikut andil dalam setiap acara, hanya satu dua acara saja.

Mungkin bagi orang logis seperti aku, kesibukan adalah salah satu tameng untuk mencegah dari kegiatan-kegiatan negatif. Sifat perfectionist membuat itu semua semakin berlarut-larut karena tidak pernah puas dan selalu merasa kurang dengan pencapaian yang didapat. Hasilnya? Melupakan waktu, lingkungan, bahkan hal terburuknya adalah agama, naudzubillah

Talk about love
Kesibukan bikin jauh dari pasangan. Ini kisah nyata wkwkwk.
Pada awalnya Si A (sibuk) dan Si B (normal) menjalin hubungan dengan enjoy, B mengerti kesibukan A. Namun itu hanya sementara. A akan cenderung cuek kepada B, karena A menganggap B sangat mengerti kesibukannya. Lalu apa yang terjadi? Tau sendiri lah wkwkwk.
Disinilah kedewasaan dan 'profesionalisme' dalam hubungan ditentukan. Mungkin A bangga dengan kesibukan yang dia punya, tapi B lebih nyaman kalau A bisa meluangkan sedikit saja waktunya untuk B meskipun hanya sekedar bertemu.
Jadi, buat readers yang punya pacar dan sibuk, sempet-sempetin tuh sekali dua kali sehari telfon pacarnya, atau ketemu ajakin makan. Jangan cuma ngechat, balesnya lama, sehari cuma sekali. Ya, meskipun saling jaga kepercayaan, tapi perhatian dan kasih sayang kan juga perlu. Emang orang komitmen cuma modal percaya doang? Percaya itu modal utama, dan pastinya butuh modal pendukung kan :)

Closing statement nya adalah ....
Sesibuk apapun, sempatkan waktu buat orang yang disayang (minimal keluarga). Biar kalian tetap berharga. Biar kalian tetap dianggap ada.
Kekerenan sesungguhnya adalah waktu luang yang kamu berikan, bukan kesibukan yang kamu tampakkan :)


CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top